Senin, 05 Juli 2010

Sunat




Hari yang menyakitkan itu telah tiba, tepatnya hari Senin tanggal 31 Juni 2010. Pagi-pagi sekali Marcellino Wicaksono sudah bangun tidur dan bergegas masuk kamar mandi untuk membersihkan badan. Sarapan pagi kesukaannya juga telah disiapkan telor goreng dan nasi putih juga dilahapnya sampai habis satu piring. Diantar papanya naik mobil katana dengan berbekal pakaian bersih dan sarung pinjaman menuju klinik kesehatan milik H. Dusi, SKM. Klinik kesehatan yang terletak di samping rumah itu terletak di Jalan Barito Kuala Kapuas. 4 kilometer adalah jarak dari rumah menuju klinik yang memiliki halaman yang cukup luas dan bersih ditempuh memakan waktu 15 menit . Sesampai di di klinik kesehatan di depan rumah sudah menunggu pemilik rumah dengan ramahnya.

Pagi itu menunjukkan pukul 07.30 wib, kegiatan operasi kecil ini dimulai. Kulihat Marcellino cukup tenang walaupun ada perasaan takut. Dengan penuh kasih sayang sang eksekutor mulai menjelaskan mekanisme standar dalam potong-memotong ujung kulit ini.

Hanya memakan waktu 30 menit, perhelatan akbar ini telah usai dan terpotong dengan suksesnya. Terlihat yang memotong dan terpotong sama-sama puas dengan hasil pekerjaannya, walaupun Marcellino agak sedikit meringis kesakitan.

Acara serah terima pekerjaan selesai dilakukan , kami berdua pamit untuk pulang kerumah dengan rasa puas.
Sehari setelah ini perban harus dilepaskan dari burungnya, dengan menahan sakit, meringis dan ngomel akhirnya perban dapat copot. Dokumentasi persunatan ini tidak ada, hal ini disebabkan saat mau memfoto dia malu dan mau menangis .
Seminggu kemudian si ujung kulit yang tidak terpakai udah mengering. Berwarna kecoklatan spotongan tersebut mulai rontok dan gatal. Hari ke Tujuh tersebut Lino sudah mulai keluar rumah untuk bertemu denga teman-temannya Gank Kurus Singgih,Isna,Rizki dan Zaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar