Selasa, 30 Agustus 2016

Punden Poyang Payingan Kajar Pati yang fenomenal !!!

Punden adalah sisa bangunan peninggalan masa lalu yang sakral ini terletak di sebelah selatan desa Kajar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Petilasan yang tersisa hingga saat ini adalah gundukan batu bata merah dengan ukuran besar dan bangunan pondok yang beratap genteng. Menurut penuturan para leluhur dan orang-orang tua desa kajar, ditempat ini hidup seorang perempuan yang bernama Nyai SITI SUWATI atau dikenal dengan nama Nyai Poyang payingan. Konon pada masa penyebaran agama Islam sekitar abad 16 Masehi, di lokasi ini akan di bangun Tempat Ibadah oleh salah seorang wali untuk sarana ibadah dan dakwah agama. Bangunan tersebut yang rencananya didirikan dalam semalam, urung selesai karena keburu fajar tiba. Hala-hal yang menyebabkan kegagalan ini antara lain: Masyrakat disekitar waktu itu keburu bangun tidur dan mulai mengumbuk padi, kerbau juga mulai keluar kandang menuju sawah untuk mengolah tanah /meluku, juga Kokok ayam jantan milik nyai poyang payingan terburu bangun dan berkokok tanda fajar telah menyingsing. Bukti keberadaan material bangunan yang tersisa hingga saat ini adanya tumpukan batu bata yang banyak di lokasi tersebut. Sehingga sebagian besar masyarakat menyebutnya sebagai punden masxxx bubar. Riwayat singkat Nyai Siti Suwati berasal dari Wilayah Tuban Jawa Timur , merupakan salah satu murid Sunan Bonang yang melaksanakan Syiar di Wilayah Pati timur G, Muria. Konon Beliau di Makamkan di Desa Trangkilan Pagerharjo , makam beliau berada dimakam kuno sebelah selatan desa Trangkilan dekat pintu air atau Dam . Saat ini disekitar lokasi banyak didirikan rumah tempat tinggal penduduk setempat, selain perumahan juga ditumbuhi tanaman pisang ditempat ini cukup asri untuk bersantai dan beristirahat di saat terik matahari siang hari. Setiap di laksanakan acara bersih desa atau sedekah bumi, selalu diadakan berbagai macam kegiatan, misalnya wayang kulit, kempal kajat/kenduren, music rebana, lomba-lomba untuk pemuda dan anak-anak (makan krupuk, lomba lari keliling desa, dll). Keberadaan bangunan dan halaman punden yang luas, terkadang tiap pemilu ditempat ini digunakan untuk TPS (Tempat Pemungutan Suara) . Dahulu sekitar tahun 1980-an di sekitar punden juga ada kolam mata air yang di gunakan untuk habitat ikan, yuyu, ular air dan garangan. selain itu juga ada ada satu kolam terletak di pinggir desa di bawah pohon gayam, konon bernama Blumbang Bunder. Kolam ini berbentuk oval dan memiliki mata air yang jernih, sekitar tahun 1979 tempat ini sering digunakan anak-anak desa untuk berenang dan bermain air. Kisah mistis tentang punden Nyai poyang payingan, konon ada penunggunya yang berdiam di pohon beringin di atas Punden tersebut. Hingga saat modern , bertapa di malam hari adalah ritual yang sering dilakukan di tempat ini oleh sebagian masyarakat yang punya hajat keinginan berdoa memohon kepada sang khalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar